1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar:
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
dasar-dasar Kebudayaan, karna budaya merupakan salah satu, jiwa dari
nilai-nilai yang ada di masyarakat . Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama, politik , adat istiadat dan karya seni . Budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli
:
1. E. B. Tylor Budaya
adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain. Serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat .
2. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural
background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari
sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung
serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu .
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup
yang diciptakan oleh manusia.
6. Bronislaw Malinowski, Adalah keseluruhan kehidupan
manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang
konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil
karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
7. C. Klukhuahn dan W. H. Kelly, mencoba merumuskan definisi
kebudayaan sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah,
hukum, psikologi yang implisit, eksplisit, rasional, irasional terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
8. Dawson dalam buku Age Of The Gods mengatakan bahwa
kebudayaan adalah cara hidup bersama (Culture is common way of life)
9. J. P. H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu.
10. Takdir Alisyahbana, mengatakan kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berfikir.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
11. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu
Alamiah ( natural scince ).
2. Ilmu-ilmu
sosial ( social scince ).
3. Ilmu kebudayaan
( science culture ).
2. Mengapa Perlu mempelajari Ilmu Budaya Dasar ?
3. Tujuan dari Ilmu Budaya Dasar :
1. Mengenal
perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal
luarnya saja.
Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat
seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja.
Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi
dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2. Sebagai bekal
penting untuk pergaulan hidup.
Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia
tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3. Perlu bersikap
luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau
tahu perilaku manusia.
Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar
terjalinnya hubungan yang harmonis.
4. Tanggap terhadap
hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap
masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang
diciptakannya.
5. Mampu menghargai
budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta
melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai
masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat
memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui
akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
6. Sebagai calon
pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur,
disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas
janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik
kalangan atas maupun bawah.
7. Dapat
menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu
pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya pengetahuan
bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui
proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa,
bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting,
beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana
pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan
hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang
manusia yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk
mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas
lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda.
Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian,
dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi
pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di
sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia
dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5
isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan
watak seseorang.
8. Dapat mengenal
lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan
melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya
daerah dan budaya nasional.
Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin
berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era
globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat masyarakat melupakan
kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing yang modern, yang
membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi, makanan,
dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai
masyarakat Indonesia harus
mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke
dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik,
seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas Indonesia,
tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal banyak
orang baik di dalam negeri mapupun di luar.
9. Mampu
menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat
hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup
bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami satu sama lain,
bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.
10. Dapat mengenal
lebih jauh tentang unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan, kekerabatan, mata
pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi.
Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan
percaya akan sesuatu yang gaib. Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka
percaya bahwa mereka di dunia ini tidak sementara, aka ada kehidupan lagi
setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan
benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian,
kekerabatan merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat
terdapatnya organisasi masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan
mereka membentuk sebuah kelompok dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi
perlunya hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti akan tujuan
mereka bersama dapat tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber
penghasilan manusia. Tanpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka
tidak punya uang untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup
mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu yang penting bagi
manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat melangsungkan hidup.
Dengan manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh
menjadi pintar, tidak tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang
penting bagi manusia untuk berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat
membaca dan bicara. Kemudian, seni merupakan kreativitas manusia yang di
torehkan dalam sebuah tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya
menjadi karya seni yang artistic. Dan yang terakhir, teknologi. Seiring
berkembangnya zaman teknologi semakin berkembang, semakin praktis
penggunaannya.
4. Perbedaan antara pengetahuan budaya dan Ilmu Budaya Dasar
:
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Sedangkan ilmu budaya
dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk
berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
5 .
a. Konsep Budaya dalam seni rupa
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara
aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan
terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata.
Seni rupa sebagai karya seni yang nampak rupa seolah-olah hanya dapat dihayati
dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu disamakan dengan seni
visual, yakni seni yang aktifitasnya erat sangkut pautnya dengan visi indrawi
(mata) Tetapi sebenarnya seni rupa itu lebih dari yang hanya bersifat lahiriah
semata, yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu
adalah merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan
pendekatan terhadap seni rupa seluruh pancaindra kita, khususnya penglihatan,
perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni
rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya
yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita
untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta
idea yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni
rupa kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi
lebih dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani
yang berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata
Yunani berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara
empati berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
“Seorang pribadi yang berempati orang ini mencoba melihat
dunia dari makhluk manusia lain, melalui mata dari orang lain. Empati
memerlukan keterlibatan, imajinasi, pengertian, identifikasi dan interaksi.
Dengan faktor-faktor tersebut maka kualitas empati lebih meningkat”
Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara
empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni
itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa
kini dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk
memahaminya.
Memang, pada dasarnya manusia bersifat sukar memahami
manusia lainnya, termasuk bersifat sukar menerima karya seni bentuk-bentuk
asing. Pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seperti karya seni
rupa prmitif atau karya seni rupa kuno, bahkan juga terhadap karya seni rupa
modern tidaklah mudah, Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang
bahkan merupakan ciri khasnya, ialah kreativitas. Dari sebuah perkataan ini
tercantumlah beberapa sifat yang merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu
untuk menghindarkan istilah modern yang bermuka banyak itu tadi, ada yang
menamai seni modern itu dengan “seni kreatif”
B. Konsep Budaya dalam Bidang Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau
“ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
Novel
Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
Syair
Pantun
Sandiwara/drama
Lukisan/kaligrafi
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa Sementara itu,
bahasa mempunyai kemampuan untuk menarnpung hampir semua pemyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami
alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan
bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian
melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian,
manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah
sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada
hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat,
yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian,
kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak
inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu
semester. sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik
ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan
budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran
serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.
Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa
tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan
sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ihnu
Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra
disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang
dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat,
musik,seni rupa. dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari
satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the hurnanities,
mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
6. Manusia dan Cinta Kasih
Pada hakikatnya sejak manusia dilahirkan, manusia sudah
diberikan perasaan oleh Tuhan. Perasaan merupakan kebutuhan manusia yang
fundamental.
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia selalu
memiliki perasaan cinta kasih dalam berbagai macam aspek kehidupan. Contoh,
cinta kepada keluarga, cinta kepada teman, cinta kepada saudara, cinta kepada
suatu pekerjaan, cinta kepada alam, dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia
ini yang memiliki rasa cinta kasih, kecuali orang yang jiwanya telah menghilang
(jiwanya telah mati).
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan
melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung
individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia
alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
Anak yang di lahirkan tanpa seorang Ayah akan merasa kurang
kasih sayang dan cinta dari seorang Ayah bahkan tidak dapat merasakannya, apalagi ibu yang melahikan tidak memberikan
perhatian yang layak sebagai seorang anak, anak tersebut akan lebih cenderung
ke hal-hal yang negatif seperti menjadi anak yang nakal, keras kepala, dan
pemberontak. Hal ini juga dapat merugikan orang lain karna dia dapat melukai
perasaan orang lain dengan sikapnya. Sehingga dia juga tidak peduli bahkan
tidak peka akan cinta, kasih sayang dan perhatian.
Dalam hal ini tanggung jawab sangat berperan besar dalam
hubungan manusia dengan cinta kasih karna setiap manusia membutuhkan cinta
kasih dari seorang Ibu yang melahirkan anaknya dan membutuhkan perhatian serta
dukungan moal dari seorang ibu.
Jadi, dari kejadian di atas kita dapat menganalisis bahwa
cinta dan kasih sangat berperan penting dalam perkembangan seorang anak dan
pembentukan kepribadian seseorang.
7. Bagaimana Pendapat kamu tentang Budaya Indonesia saat ini
?
Menurut saya pribadi budaya Indonesia sekarang sudah mulai
dilupakan dengan seiring perkembangan zaman dan teknologi , seperti permainan
tradisional yang banyak dulu kita lakukan dan sekarang sudah memegang handphone
dimana mana , serta budaya menghormati satu sama lain atau lebih sopan kepada
yang lebih tua sudah berkurang . yang
paling ironis adalah budaya kita diklaim sebagai budaya Negara lain sebagai
contoh batik dari adat Jawa yang di
klaim oleh malaysia . Seharusnya masyarakat bisa lebih menyadari bahwa
kebudayaan Indonesia mulai terancam hilang dah harus dilestarikan ke dunia luar
agar dunia luar mengetahui budaya kita dan tidak akan di klaim lagi oleh Negara
lain.
Referensi :
·
http://dannywahyuanggoro.blogspot.com/2012/10/definisi-ilmu-budaya-dasar.html
·
https://stayonpeace.wordpress.com/2012/10/19/mengapa-mahasiswa-harus-belajar-ilmu-budaya-dasar/
·
https://dieudonnejordy.wordpress.com/2013/04/06/manfaat-mempelajari-ilmu-budaya-dasar/
·
http://hendri0693.blogspot.com/2012/10/perbedaan-antara-pengetahuan-budaya.html
· https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/
·
https://andrazain.wordpress.com/2013/04/27/konsep-ilmu-budaya-dasar/
·
http://octaviaberliana.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
· https://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
·
http://www.infospesial.net/old/indonesia/daftar-budaya-indonesia-yang-di-klaim-negara-lain.html